PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

logotkr

Pelayanan air bersih di wilayah Tangerang sudah ada sejak tahun 1923 yang dibangun oeh Pemerintah Hindia Belanda dan dikelola Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi cabang Tangerang dengan nama WATER LEIDENG BEDRYF yang mempunyai debit air pertama 6 liter/detik. Seiring dengan terbentuknya Kabupaten Tangerang pada tahun 1943, maka Dinas PU menyerahkan pengelolaannya kepada Bupati Tangerang dan dikelola oleh Dinas PU Kabupaten Tangerang.

Dengan diterbitkannya Perda Kabupaten Dati II Tangerang nomor : 10/HUK/1976 tanggal 13 April 1976 kemudian disahkan oleh Gubernur KDH Tk I Jawa Barat dengan SK No. 347/HK.011/SK/1976 tanggal 1 Agustus 1976, maka pengelolaannya menjadi wewenang dan tanggungjawab PDAM Kabupaten Tangerang. Tahun 1999 PDAM Kabupaten Tangerang merubah namanya menjadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

Direksi
Direktur Utama : Ir. H. Maryoso, MM
Direktur Umum : Subekti, SE, MM
Direktur Teknik : Ir. Untung Suryadi

Statistik
– Jumlah Pegawai : 470 orang
– Jumlah Pelanggan : 92.730 SL
– Tingkat Konsumsi Air : 125 L/O/H
– Sumber Air Baku : Air permukaan tanah (sungai)
– Jumlah Instalasi (IPA) : 12 unit
– Total Kapasitas Produksi : 4.577,5 Liter/Detik
– Kantor Pelayanan : 2 kantor cabang, 4 Kantor Wilayah
. 6 unit IKK , 6 Loket pembayaran
– Tarif Dasar Air : Rp. 840 /M3
– Service Level : 12 % (Kab), 24% (Kota)
– Tingkat kehilangan air : Total 12%, Domestik 42%

Pelayanan
Billing System
Untuk sistim pelayanan terhadap pelanggan, PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang telah menerapkan Billing System yaitu pembayaran tagihan rekening secara online diloket-loket pembayaran. Sehingga memberikan kemudahan kepada para pelanggan dalam melakukan pembayaran.

Tim Penanggulangan Kebocoran (TPK)
TPK dibentuk untuk menanggulangi permasalahan pelanggan seperti penanganan tunggakan tagihan rekening air, penyegelan, pemutusan dan pemasangan kembali. Tingginya angka tunggakan rekening air membutuhkan konsentrasi penyelesaian tersendiri karena hal ini bisa mengganggu kinerja perusahaan.

Tim Unit Reaksi Cepat Kebocoran (URCK)
Tingginya angka kehilangan air secara fisik membuat manajemen PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang membentuk Tim URCK yang bertugas menanggulangi masalahan kebocoran air secara fisik. Dengan Tim ini maka setiap kebocoran dapat ditanggulangi secara cepat.

Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Saat ini PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang memiliki 13 (tiga belas) unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang telah dioperasikan dengan total kapasitas produksi sebesar 4.562,5 Liter/Detik. Upaya penambahan kapasitas produksi telah diupayakan dengan rencana up rating beberapa IPA yang berkapasitas besar.

– IPA Serpong : 3.000 L/D
– IPA Cikokol : 1.100 L/D
– IPA Perumnas : 120 L/D
– IPA Bojong Renged : 100 L/D
– IPA Solear : 100 L/D
– IPA Babakan : 80 L/D
– IPA Rajeg : 25 L/D
– IPA Kresek : 15 L/D
– IPA Pasar Kemis : 2,5 L/D
– IPA Legok (Tidak beroperasi) : 5 L/D
– IPA Mauk : 15 L/D
– IPA Kronjo : 7,5 L/D
– IPA Curug (Tidak beroperasi) : 2,5 L/D

Untuk beberapa IPA yang berkapasitas besar, PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan pihak swasta untuk pengoperasiannya yaitu :

1. PT. Tirta Cisadane (IPA Serpong)
2. PT. Tangerang Tirta Manunggal (IPA Perumnas)
3. PT. Tirta Kencana Cahaya Mandiri (IPA Cikokol)

……………………………………………………………………………………………………………….
Air Curah
Pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang terbagi atas 2 (dua) jenis yaitu Domestik dan Curah. Kerjasama untuk curah terjalin dengan sesama PDAM dan mitra kerja swasta yaitu :

1. PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
2. PT. PAM Lyonaise Jaya (Palyja) Jakarta
3. PT. BSD City
4. PT. Jakartabaru Cosmopolitan (Gading Serpong)
5. PT. Lippo Karawaci
6. PT. Alfa Goldland Realty (Alam Sutera)
7. PT. Jaya Real Property (Bintaro Jaya)

Tinggalkan komentar